Anyaman tunggal. Teknik anyaman tunggal merupakan metoder dalam mana bambu dianyam satu-satu (secara tunggal). Teknik sekarang digunakan akan buat benda-benda dengan saringan, tampan, cerangka, daran lain-lain. · Jual Tatami Tikar Bambu Anyaman bilik. Teknik anyaman bilik merupakan metoder dalam mana bambu dianyam lewat silang berurutan (dua-dua).

tikar dibuat dengan teknik.... 1. tikar dibuat dengan teknik.... 2. teknik pembuatan tikar 3. tikar pandang dibuat dengan teknik ...! 4. teknik pembuatan tikar mendong 5. Kipas, bakul, tikar, tas, banyak dibuat dengan teknik.....​ 6. kipas,tas,bakul,dan tikar banyak dibuat dengan teknik​ 7. tuliskan teknik pembuatan tikar,nyiru dan bakul! 8. teknik apa yang digunakan untuk membuat tikar atau samak ? 9. Mendong merupakan bahan untuk membuat tikar dengan teknik .. 10. pembuatan tikar dari serat mendong dilakukan dengan menggunakan teknik 11. Benda kerajinan tikar pembuatannya menggunakan teknik ? 12. teknik pembuatan tikar dari bambu​ 13. tikar,niru,dan bakul dibuat dengan teknik 14. tikar adalah hasil kerajinan yang dibuat dengan teknik.......tolong dijawab 15. tikar, keranjang, bakul dan kursi bisa dibuat dengan teknik???​ 16. Teknik yang dipakai dalam pembuatan tikar 17. Tikar dibuat dengan teknik... 18. tikar,niru,dan bakul dibuat dengan teknik? 19. tas tas bakul tikar Banyak dibuat dengan teknik 20. kipas,tas,dan tikar dibuat dengan teknik 21. Tikar yang kita gunakan dibuat dengan menggunakan teknik ? 22. kipas, tas, bakul, tikar banyak dibuat dengan teknik 23. hasil kerajinan Bilik, tikar dan nyiru yang dibuat menggunakan teknik​ 24. Sebutkan teknik yang di gunakan untuk membuat kerajinan tikar 25. tikar bambu dibuat dengan menggunakan teknik 26. teknik apa yg digunakan untuk membuat tikar dari pandan 27. kipas tas bakul tikar yang dibuat dengan teknik 28. teknik untuk membuat anyaman tikar adalah.... 29. teknik pembuatan tikar purun​ 30. tikar yang kita gunakan dibuat dengan menggunakan teknik 1. tikar dibuat dengan teknik.... anyam................... aklau tikarnya tikar bambu, maka menggunakan teknik anyam mungkin dengan menganyam serat / bambu yang akan di buat tikarmaaf kalau jawabanku salah .... 3. tikar pandang dibuat dengan teknik ...! anyaman......................***************anyaman 4. teknik pembuatan tikar mendong Jawabanteknik mengajak maaf klo salah 5. Kipas, bakul, tikar, tas, banyak dibuat dengan teknik.....​ JawabanmenganyamPenjelasansemoga membantu.......JawabanmenganyamPenjelasansorry klo slah 6. kipas,tas,bakul,dan tikar banyak dibuat dengan teknik​ Jawabananyaman bambuPenjelasankarna bahan mudah didapatkan dan kuat tahan lamaJawabananyamanmaaf kalo salah 7. tuliskan teknik pembuatan tikar,nyiru dan bakul! proses pembuatannya di Anyam 8. teknik apa yang digunakan untuk membuat tikar atau samak ? menganyam atau menyulam maaf kalau salahanyaman / sulaman.... 9. Mendong merupakan bahan untuk membuat tikar dengan teknik .. anyaman dengan bahan dasar daun pandan 10. pembuatan tikar dari serat mendong dilakukan dengan menggunakan teknik anyaman.............. 11. Benda kerajinan tikar pembuatannya menggunakan teknik ? menggunakan teknik anyam 12. teknik pembuatan tikar dari bambu​ JawabanAnyaman bambu memang tidak ada habisnya untuk dibuat sebagai kerajinan tangan yang mempunyai nilai guna dan nila seni yang sangat tinggi. Berikut ini beberapa tips untuk kamu yang ingin membuat anyaman dari bahan pertama yang harus kamu lakukan adalah siapkan terlebih dahulu bahan utamanya yaitu bambu. Pilihlah bambu yang sudah kuat dan jangan menggunakan bambu yang terlalu tua. Karena akan sulit untuk dibentuk. Sedangkan jika kamu menggunakan bambu yang muda juga tidak baik karena seratnya yang masih ketika memilih bambu, perhatikan ruas bambu. Pilihlah bambu yang mempunyai ruas yang saling bahan sudah siap, maka siapkanlah alat-alat yang akan digunakan seperti gergaji, pisau, paku ukuran kecil, dan juga semua bahan dan alat sudah siap, maka langkah awal yang harus kamu lakukan adalah membelah bambu secara singkron dengan buku-bukunya. Pangkas dengan rapi menggunakan parang atau bisa juga dengan menggunakan gergaji. 13. tikar,niru,dan bakul dibuat dengan teknik teknik menganyam.....dengan teknik menganyam 14. tikar adalah hasil kerajinan yang dibuat dengan teknik.......tolong dijawab di anyamsemoga membantudianyam .......}>>>>>> 15. tikar, keranjang, bakul dan kursi bisa dibuat dengan teknik???​ JawabanmenganyamPenjelasankarena,tikar berasal dari rotan yang menggunakan teknik menganyamJawabanrajut/anyamPenjelasantikar di anyam agar rapi / dirajut agar bemotifkeranjang di anyam agar memiliki senibakul di anym agar memiliki karya senikursi di anyam dari sabut kelapa / daun kelapa 16. Teknik yang dipakai dalam pembuatan tikar Pembuatan tikar yaitu dengan teknik anyam 17. Tikar dibuat dengan teknik... membantuB anyaman,semoga membantu 18. tikar,niru,dan bakul dibuat dengan teknik? menganyam / di anyamanyaman atau bisa jg dianyam 19. tas tas bakul tikar Banyak dibuat dengan teknik teknik menganyam.............dengan teknik anyam kayaknya 20. kipas,tas,dan tikar dibuat dengan teknik Menggunakan tekhnik anyaman karena seperti membuat ketupat juga 21. Tikar yang kita gunakan dibuat dengan menggunakan teknik ? tikar dibuat dengan teknik membantu 22. kipas, tas, bakul, tikar banyak dibuat dengan teknik Biasanya kipas, bakul, tikar , dibuat dengan cara DIANYAM / MENGANYAMKipas,tas,bakul biasanya dibuat dengan tekhnik manual atau dengan cara dinyam/menganyam 23. hasil kerajinan Bilik, tikar dan nyiru yang dibuat menggunakan teknik​ Jawabananyaman PenjelasanSEMOGA MEMBANTU 24. Sebutkan teknik yang di gunakan untuk membuat kerajinan tikar Membentuk. Biasanya teknik ini digunakan untuk membuat kerajinan dari tanah liat. ...Menganyam. Teknik menganyam digunakan untuk pembuatan karya kerajinan bahan lunak dengan karakteristik tertentu. ...Menenun. ...Membordir. ...Mengukir. 25. tikar bambu dibuat dengan menggunakan teknik mungkin teknik anyamPenjelasansorry klo salahJawabanTeknik Anyam... Itu Sih Sepengetahuan Saya 26. teknik apa yg digunakan untuk membuat tikar dari pandan Teknik yang digunakan dalam pembuatan tikar dari pandan biasanya menggunakan teknik anyam menganyam .Semoga Membantu 27. kipas tas bakul tikar yang dibuat dengan teknik di buat dengan cara menganyamDiayamDengan berhati-hati 28. teknik untuk membuat anyaman tikar adalah.... caranya sdalah dengan teknik silang menyilang 29. teknik pembuatan tikar purun​ Jawabanitu kak jawabanya semoga membantu ya.... 30. tikar yang kita gunakan dibuat dengan menggunakan teknik teknik anyam..........

TeknikAnyam Benda-benda kebutuhan hidup sehari-hari, seperti keranjang, tikar, topi dan lain-lain dibuat dengan teknik anyam. Bahan baku yang digunakan untuk membuat benda-benda anyaman ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, seperti bamboo, palem, rotan, mendong, pandan dan lain-lain. a) Motif Wajit b) Motif Siku-siku Bambu adalah sebuah material alternatif dari kayu yang banyak digunakan untuk pembuatan furniture. Dengan menggunakan rotan sebagai tali pengikat untuk sambungan, bambu dapat dibentuk menjadi furniture dengan nilai estetik. Penelitian ini meneliti cara baru dalam pemprosesan furniture yang terbuat dari bambu. Metode yang digunakan adalah teknik laminasi yang digunakan untuk membuat balok atau papan bambu dan teknik penguap bertekanan untuk proses penekukan. Keluaran dari penelitian ini yaitu dua teknik yang inovatif untuk pemprosesan bambu secara modern. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh khalayak umum dan usaha kecil yang berkecimpung dalam industri kerajinan bambu. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Universitas Pembangunan Jaya 1 Volume 1 Maret 2014PENGOLAHAN MATERIAL BAMBU DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LAMINASI DANBENDING UNTUK PRODUK FURNITUREOleh Hari Nugraha, ABSTRAK Bambu adalah sebuah material alternatif dari kayu yang banyak digunakan untuk pembuatan fur- niture. Dengan menggunakan rotan sebagai tali pengikat untuk sambungan, bambu dapat dibentuk menjadi furniture dengan nilai estetik. Penelitian ini meneliti cara baru dalam pemprosesan furniture yang terbuat dari bambu. Metode yang digunakan adalah teknik laminasi yang digunakan untuk mem- buat balok atau papan bambu dan teknik penguap bertekanan untuk proses penekukan. Keluaran dari penelitian ini yaitu dua teknik yang inovatif untuk pemprosesan bambu secara modern. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh khalayak umum dan usaha kecil yang berkecimpung dalam industri kerajinan bambu. ABSTRACT Bamboo as an alternative material besides timber has been widely used for furniture. With the use of rattan as the rope to make joints, bamboo can be shaped as furniture with aesthetic value. This research investigates a new way in processing bamboo furniture. The method uses the laminating technique in processing bamboo to become bamboo block or board and the pressured steam technique in bending them. The use of these two innovative techniques is aimed to find a modern method in processing bamboo. The outcome of this research can be used by general public and small business enterprise in bamboo TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS JENIS BAMBU Untuk menentukan jenis bamboo yang akan diteliti untuk melakukan eksperimen proses laminasi dan bending bamboo, mengacu kepada data-data yang telah dikumpulkan yaitu dari sumber pustaka KOLEKSI JENIS-JENIS BAMBU PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HU- TAN DAN KONSERVASI ALAM BOGOR DI STASIUN PENELITIAN HUTAN ARCAMAN- IK, BANDUNG oleh Sutiyono Berikut ini jenis-jenis bamboo berdasarkan sumber pustaka tersebut a. Bambusa arundinaceae Retz. Willd. Bambu ini berasal dari Thailand, nama lain yaitu bambu duri, haur cucuk, bambu duri liar, ciri fisik percabangan dimulai dari buku paling bawah, pada ketiak ranting dengan cabang terdapat duri, pelepah batang bermiang lebat, warna gelap, tidak mudah gugur dan tanpa kuping pelepah daun. Rumpun rapat 8 batang/m. Tinggi batang dapat mencapai 12 m dengan diameter 11 cm. Daerah penyebaran, Sumbawa NTB, Gowa, Sulawesi Selatan. Penggunaan bamboo jenis ini yaitu batang untuk bahan bangunan oleh penduduk setempat, anyaman, kertas, sumpit. Rebung dapat digunakan sebagai sayuran. b. Bambusa vulgaris. Nama lokal yaitu haor koning Sunda, pring ampel Jawa, Penyebaran alami Sumatera, Jawa, Jurnal Universitas Pembangunan Jaya 1 Volume 1 Maret 2014Madura, Bali, Lombok, Sumbawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Irian Jaya. Ciri fisik yaitu batang berwarna hijau, rumpun bamboo berjarang 4 batang/m, tinggi dapat mencapai 10 m dengan lingkar diameter luar 9 cm. Bambu jenis ini ada 2 yaitu yang berwarna batang hijau muda dengan bentuk fisik batang bamboo lurus dan jenis ke 2 yaitu batangnya tumbuh membengkok/melengkung. Pemanfaatan bamboo untik pembuatan anyaman, kertas, partikel board, dan furniture. c. Bambusa maculata Widjaja Nama lokal Awi totol Sunda, pring tutul, pring loreng Jawa Daerah penyebaran yaitu Sumatera, Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumbawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Irian Jaya. Ciri fisik batang bamboo berwarna hijau tua, dan pada batang bagian pangkal muncul sedikit garis- garis kuning, tumbuh tegak lurus, tinggi batang mencapai 9 meter dan diameter lingkar pangkal 9 cm, bagian percabangan dimulai dari bagian buku tengah, cabang ranting bamboo pendek dan tidak panjang. Pemanfaatan batang bamboo untuk pembuatan anyaman, kertas, partikel board, furniture. d. Dendrocalamus asper Nama daerah trieng betong Aceh, oloh otong Gayo, bulu botung Batak, lewuo guru Nias, bambu batueng Minangkabau, pering betung Lam-pung awi bitung Sunda, pring petung, deling petung, jajang petung Jawa, pereng petong Madura, tiing petung Bali, au petung Solor, bulo patung Sangihe. Ciri fisik bambu yaitu berbatang besar dengan diameter pangkal batang dapat mencapai 26 cm dan tinggi batang > 25 meter, dibagian buku ruas ke 1 - 11 terdapat lingkaran akar yang sangat menonjol, memiliki daun lebar, percabangan yang menonjol pada buku ke 8-10. Terdapat 3 jenis warna batang bamboo yaitu jenis petung coklat, petung hijau, petung kuning. e. Gigantochloa atroviolaceae Widjaja Nama daerah bambu hitam Sumatera, awi hideung Sunda, pring wulung Jawa. Ciri fisik batang bamboo berwarna hitam sampai hitam keungunan. Bambu jenis ini ada juga yang memiliki warna hitam/ungu bercampur dengan warna hijau. Ruas-ruas bamboo sedikit membengkok pada buku. Kerapatan rumpun bamboo tergolong jarang 2 batang/m. Tinggi batang bambu mencapai 12 meter dengan lingkaran diameter 11 cm. Daerah penyebaran di Indonesia yaitu Sumatera, Jawa. Batang bamboo dimanfaatkan untuk bahan bangunan, anyaman, lokal furniture, alat angklung kesenian Sunda, papan serat semen, f. Gigantochloa atter Hask. Kurz. Nama daerah bambu ater, awi ater , awi temen Sunda, pring legi, pring jawa, pring benel Jawa, tiying jawa, bambu jawa Bali, air santong Lombok, Sumbawa. Ciri fisik yaitu batang berwarna hijau muda ke hijau tua, ruas-ruas sedikit membengkok pada buku. P ercabangan dimulai dari buku bagian tengah sampai ujung. Kerapatan rumpun agak rapat, 5 batang/m. Tinggi batang mencapai hingga 12 meter dengan lingkaran diameter luar 11 cm. Pemanfaatan bamboo untuk bahan bangunan, papan serat semen, anyaman, kertas, sumpit; Rebung rasa manis sehingga dapat digunakan sebagai sayuran. g. Sifat dan Karakteristik Bambu. Menurut Dransfield dan Widjaja 1995 kolom yang terdapat pada batang bamboo terdiri dari 50% parenkim, 40% serat dan 10% sel penghubung pembuluh dan sieve tube. Untuk pengolahan sebuah produk dengan menggunakan material bamboo, harus diketahui terlebih dahulu sifat fisis dan sifat mekanis dari material bamboo yang akan digunakan. Ginoga 1977 menjelaskan bahwa beberapa aspek tertentu dapat mempengaruhi sifat fisis dan mekanis dari material bamboo yaitu seperti umur bamboo, posisi ketinggian tumbuh batang bamboo, diameter bamboo, ketebalan daging bamboo, posisi beban pada buku atau ruas, posisi radial batang bamboo dan kadar air yang terdapat pada bagian batang bamboo. Daya tahan bamboo terhadap kondisi alam masih menjadi kendala untuk pemanfaatan aplikasi material bamboo untuk produk fungsional. Serangan rayap yang menyebabkan daging bamboo menjadi bubuk merupakan salah satu kelemahan yang dimiliki oleh material bamboo, untuk aplikasi produk seperti untuk produk furniture pemilihan material bamboo harus diambil dari jenis bamboo yang relatif tahan terhadap serangan rayap bubuk, dari hasil penelitian Jasni dan Sumarni 1999 bamboo atter Gigantochloa Atter dan bamboo Apus/Tali Gigantochloa Apus relatif tahan terhadap serangan rayap bubuk, sehingga sesuai untuk digunakan sebagai bahan dasar untuk produk pakai fungsional seperti untuk produk furniture. TEKNOLOGI PRODUKSI BAMBU LAMINASI TEKNOLOGI PRODUKSI BAMBU LAMINASI OLEH LITBANG UPT BPP BIOMATERIAL LIPI Litbang UPT BPP biomaterial LIPI mengembangkan pengolahan material bamboo yang diberi nama Bambu Komposit. Pengembangan material tersebut dimaksudkan untuk menjadi material alternatif pengganti kayu. Jurnal Universitas Pembangunan Jaya 1 Volume 1 Maret 2014Proses pembuatan bamboo komposit atau secara umum dikenal dengan laminasi bamboo, diproses dengan cara membentuk batang bamboo menjadi potongan pipih kemudian disatukan dan dibentuk menjadi balok atau papan kemudian diberikan bahan perekat dan dipres. Dari hasil penelitian Litbang UPT BPP biomaterial LIPI Kekuatan bambu komposit untuk uji bending strength sangat baik dan dapat melebihi kayu jati. Dengan perekat phenol formaldehida atau isocyanate, papan atau balok bambu komposit dapat digunakan sebagai bahan bangunan di luar ruangan outdoor seperti rumah kebun, pagar halaman, dinding penyekat jalan tol, jembatan, dan lain-lain. Sedangkan dengan perekat urea formaldehida, papan atau balok bambu komposit dapat digunakan untuk bahan bangunan di dalam ruangan indoor, seperti dinding rumah, pintu, mebel, dan lain-lain. Papan bambu komposit ini dapat dikembangkan untuk berbagai produk dengan spesifikasi teknis dimensi, kerapatan, bentuk, tujuan pemakaian indoor atau outdoor dan kegunaan sesuai dengan permintaan. Berikut ini tabel data hasil pengujian bamboo komposit yang dilakukan oleh Litbang UPT BPP biomaterial LIPI Screw withdrawal kg/cm2 Tabel 1 hasil pengujian bamboo komposit oleh Litbang UPT BPP biomaterial LIPI TEKNOLOGI PRODUKSI BAMBU LAMI- NASI OLEH SULASTININGSIH Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulastiningsih dengan judul BEBERAPA SIFAT BAMBU LAMINA YANG TERBUAT DARI TIGA JENIS BAMBU Some Properties of Laminated Bamboo Board made from Three Bamboo Species Berikut ini kutipan dari Abstrak hasil penelitian tersebut “Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kemungkinan penggunaan bambu lamina sebagai bahan substitusi kayu, khususnya mengetahui pengaruh jenis bambu terhadap sifat bambu lamina yang direkat dengan urea formaldehida. Bambu yang digunakan dalam penelitian ini adalah bambu andong Gigantochloa pseudoarundinacea, bambu mayan Gigantochloa robusta dan bambu tali Gigantochloa apus yang berasal dari tanaman rakyat di Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa sifat bambu lamina dipengaruhi oleh jenis bambu yang digunakan kecuali kadar air, keteguhan tekan sejajar serat dan keteguhan rekat. Kerapatan bambu lamina bervariasi antara 0,62 – 0,79 g/cm3. Bambu lamina dari bambu tali memiliki nilai keteguhan lentur tertinggi sedangkan bambu lamina dari bambu mayan memiliki keteguhan lentur terendah. Keteguhan rekat bambu lamina yang diuji dengan cara geser tekan bervariasi antara 67,03 – 86,19 kg/cm2 dan 54,43 – 62,94 kg/cm2 berturut- turut untuk uji kering dan uji basah. Sifat perekatan bambu lamina dari bambu andong, mayan dan tali cukup baik. Bambu lamina 3 lapis masing-masing dari bambu andong, mayan dan tali setara dengan kayu kelas kuat II. Pembuatan bambu lamina secara teknis dapat dilakukan dan produk tersebut dapat digunakan sebagai bahan substitusi kayu.” TEKNOLOGI PRODUKSI BAMBU LAMINASI OLEH PROF. DR. IR. MoriSco uGM Morisco pada tahun 2004 mengembangkan teknik laminasi bambu dalam bentuk papan dan balok sebagai material untuk pembuatan dinding, lantai, daun pintu, mebel dan kusen. Gambar Hasil Produk dari Material Balok Bambu Sumber TEKNOLOGI PRODUKSI BAMBU TEKUK bendinG TEKUK BAMBU DENGAN TEKNIK PEMANASAN Teknik yang dapat diaplikasikan untuk membeng- kokkan batang bamboo adalah dengan cara me- manaskan pada area dibagian yang akan dibeng- kokkan, pemanasan permukaan batang bamboo dapat dilakukan dengan api gas atau api las, atau dapat dilakukan diatas kompor dan harus dilaku- kan secara hati-hati. Batang bamboo yang akan di bengkokkan /bending, dipanaskan di atas api sela- ma beberapa detik kemudian memutar batang bam- boo tersebut dan segera lakukan proses bending atau menekuk batang bamboo tersebut ke dalam bentuk yang diinginkan. Ketika bambu mendingin, ben- tuk permukaan batang bamboo yang telah ditekuk akan permanen pada posisinya. Jurnal Universitas Pembangunan Jaya 1 Volume 1 Maret 2014hua, Jin OR akan tang anas Teknik Pembakaran Roasting oleh Zhu Zhao Distinguished Fellow of INBAR for Life and Wei, Publications and Training INTERNATIONAL NETWORK F BAMBOO AND RATTAN INBAR Roasting adalah metode yang umum digun di Cina untuk mengolah batang bambu, ba bambu yang diletakkan di atas api atau uap p bertujuan sebagai berikut - Melunakkan batang serat bamboo. - Mempercantik penampilan luar batang bamboo dengan efek bakar. - Mengurangi atau menghindari penyusutan produk jadi. Metode ini dapat digunakan untuk meluruskan batang melengkung atau membentuk kurva dengan batang lurus. Cara memanaskan batang bamboo yaitu dengan pasir diisi dalam batang bamboo sebelum pemanasan, pasir di dalam batang mabu dapat mencegah dinding bambu untuk melebar dan pecah akibat panas yang tidak merata. BENDING KAyU DENGAN TEKNIK UAP Penelitian yang dilakukan oleh David Smith 2004 untuk melakukan proses bending pada material kayu menggunakan steam box, teknik ini memungkinkan bentuk dan ukuran material kayu yang bervariasi. Untuk ukuran material yang kecil, dapat menggunakan pipa PVC sebagai pengganti steam box. Jenis kayu yang paling baik untuk dilakukan proses bending dengan cara steam penguapan yaitu White Oak. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Achmad Supriadi and Osly Rachman untuk proses bending material kayu yaitu Hasil pelengkungan 5 jenis kayu yang telah diberi praperlakuan perendaman dengan larutan NaOH 3% menunjukkan bahwa kayu asam jawa termasuk baik, kayu marasi sedang, kayu balobo jelek, kayu kendal dan rasamala sangat jelek. Praperlakuan sebelum kayu dilengkungkan dan jenis kayu berpengaruh nyata terhadap radius pelengkungan. Kayu yang diberi perlakuan awal perendaman dengan larutan NaOH 3% lebih mudah dilengkungkan dibandingkan dengan yang tidak direndam. Tidak ada perbedaan nyata radius pelengkungan antara kelima jenis kayu, kecuali antara kayu rasamala dengan keempat jenis kayu lainnya. Analisis regresi antara sifat fisis kayu dengan radius pelengkungan menunjukkan tidak ada hubungan nyata antara kerapatan kayu dengan radius lengkung, sedangkan antara radius Radius lengkung Bending radius, lengkung dengan pengembangan Gambar Memasukkan Pasir Ke Batang Bambu & Proses Tekuk, Sumber INBAR dimensi kayu menunjukkan hubungan yang sangat nyata dengan persamaan Y = 57,1963 - 2,6213 X dengan R2 = 0,26 2. ARAH PENELITIAN PROSES LAMINASI DAN BENDING BAMBU Dari hasil data yang didapat dan berdasarkan penelitian sebelumnya yang pernah oleh Prof. Morisco dalam pengolahan material bamboo, kemudian dirumuskan untuk mencari sebuah alternatif teknik untuk pengolahan material bamboo, teknik pengolahan bamboo tersebut kemudian akan diuji dengan menggunakan metode eksperimental. Eksperimen yang akan dilakukan yaitu penerapan teknik laminasi bamboo dan proses bending tekuk material bamboo dengan menggunakan sistem steam/uap bertekanan, dari hasil eksperiment tersebut kemudian akan dilanjutkan ke proses desain untuk diaplikasikan menjadi sebuah produk pakai fungsional untuk produk furniture. Berikut ini rincian tahapan penelitian yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut a. Eksperimen dan Pra Desain • Pemilihan jenis bamboo yang akan digunakan untuk eksperimen. • Proses laminasi bamboo untuk dibentuk men- jadi balok atau papan. • Proses pembuatan moulding untuk bending bamboo. • Pembuatan tabung uap bertekanan. • Proses eksperimen bending dengan teknik uap bertekanan. • Analisis hasil eksperimen bending material kekuatan material & kerapatan hasil lami nasi bamboo setelah dilakukan proses bending b. Proses Desain • Pembuatan gambar desain furniture bamboo tempat duduk. Jurnal Universitas Pembangunan Jaya 1 Volume 1 Maret 2014• Membuatan gambar kerja. • Pembuatan komponen furniture. • Perakitan komponen. Arah penelitian dalam proses pembuatan lami- nasi dan bending bamboo ini yaitu menggunakan pendekatan kerja manual dengan memanfaatkan dan merekayasa peralatan kerja sederhana untuk melakukan peroses laminasi dan bending bamboo. Diharapkan, dengan peralatan kerja manual dan sederhana yang mudah untuk didapat tersebut ti- dak akan membebani dari aspek biaya investasi awal pengadaan alat bantu kerja untuk industri ke- cil furniture bamboo. Peralatan manual yang digunakan untuk proses laminasi bamboo yaitu terdiri dari • Alat potong gergaji. • Pisau raut atau golok. • Klem untuk pres bilah bamboo. • Balok kayu sebagai dudukan klem untuk pres bilah bamboo. • Hampelas meter untuk menghaluskan permukaan bilah bamboo Dengan merujuk hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, untuk sistem laminasi bamboo memakai teknik seperti yang dilakukan oleh Prof. Morisco dari UGM yaitu dengan cara membentuk balok bamboo dari susunan lembaran bilah bamboo yang sudah diratakan kemudian dilakukan proses laminasi dengan cara di pres. Untuk proses bending, teknik yang dilakukan yaitu mengadaptasi dari prinsip dasar bending balok kayu dengan memanfaatkan uap air steam seperti yang dilakukan oleh David Smith 2004. Tempat penguapan atau steam box yang digunakan yaitu berbentuk tabung silinder dengan diameter 15 cm yang dibuat dari material stainlesstell. Penelitian yang dilakukan Sumber uap untuk melakukan proses seteam dihasilkan dari katel masak bertekanan presto. Berikut ini uraian arah penelitian yang dilakukan berdasar kan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya 3. PROSES EKSPERIMEN LAMINASI DAN BENDING BAMBU PROSES EKSPERIMEN LAMINASI BAMBU Untuk merealisasikan arah penelitian proses laminasi dan bending bamboo, dilakukan beberapa eksperimen awal, eksperimen tersebut yaitu terdiri dari a. Eksperimen untuk menguji jenis lem yang akan digunakan untuk melakukan proses laminasi bamboo, lem yang diuji yaitu - Resin Lycal - Polyurethane - PVAC Poly Vinly Acetate b. Eksperimen proses tekuk atau bending bamboo dengan memanfaatkan uap air dengan tujuan untuk meningkatkan sifat lentur dari bamboo. Uap air yang digunakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kadar air yang ada di dalam batang bamboo sehingga meningkatkan sifat lentur dari bamboo. Eksperimen ini diharapkan dapat mengetahui tingkat kelenturan dan ukuran minimal dari jari-jari tekukan bending yang dapat dilakukan oleh bilah bamboo yang telah di beru uap air. Sebelum masuk ketahapan eksperimen, batang bamboo di bentuk menjadi pilah-bilah bamboo dan dikelompokkan menjadi beberapa jenis ketebalan, ketebalan yang akan digunakan yaitu 2mm – 5mm. Jenis bamboo yang digunakan yaitu bamboo hitam dan bambu andong, dua jenis bamboo tersebut akan di uji untuk mengetahui tingkat kelenturannya. Standar dimensi bamboo yang digunakan untuk eksperimen proses laminasi dan bending yaitu berdasarkan Diameter rata-rata bamboo yang didapat dari penjual bamboo di sekitar wilayah tangerang selatan yaitu 15 cm dengan ketebalan daging bamboo 1,5 cm. Penelitian yang dilakukan Sistem laminasi balok bamboo oleh Prof Morisco Sistem laminasi balok bamboo dengan mengadaptasi sistem yang dilakukan oleh Prof Morisco yaitu dengan cara di lem dan di press. Proses pengerjaan laminasi mengunakan pendekatan kerja manual dan dengan alat yang sederhana Sistem laminasi Coil oleh Dr. Dwinita Larasati., MA Sistem steam box untuk bending kayu oleh David Smith Steam box untuk bending kayu di modifikasi menjadi bentuk tabung silinder dan diaplikasikan untuk material bamboo, sumber steam diambil dari katel masak bertekan- an presto. Tabel 2 Jurnal Universitas Pembangunan Jaya 1 Volume 1 Maret 2014Dari hasil pengolahan pilah-pilah bamboo tersebut, kemudian akan diuji untuk mengetahui kekuatan lem dan untuk menentukan jenis lem yang akan digunakan. Proses laminasi bamboo yaitu membuat balok dari lapisan pilah-pilah bamboo yang disatukan dengan menggunakan lem kemudian di pres dengan menggunakan klem, ketebalan balok bamboo yang akan dibuat yaitu 2,5cm X 4 cm dengan panjang bamboo 40 cm. Hasil eksperimen laminasi bamboo dengan menggunakan lem Polyurethane dan Resin Lycal terdapat beberapa permasalahan utama yaitu Lem sebagai perekat lapisan bamboo menggunakan jenis resin lycal, untuk aplikasi menggunakan material kayu dapat merekat dengan cukup kuat dan dapat masuk kedalam pori-pori kayu jenis kayu mahoni, sedangkan untuk diaplikasikan pada permukaan lembaran bilah bamboo tidak dapat merekat dengan cukup kuat, setelah melakukan uji tarik pada tiap lembaran bilah bamboo yang di laminasi, lapisan lem dapat terlepas dan menarik serat bamboo. Penggunaan lem jenis lain seperti lem polyurethane dapat menghasilkan daya rekat yang kuat, tetapi hasil laminasi bamboo menjadi kaku, keras dan tidak dapat di tekuk bending. Kesimpulan dari hasil eksperimen yang telah dilakukan untuk jenis lem PVAC Poly Vinly Acetate yaitu, lem PVAC dapat meresap ke permukaan bamboo dan hasil laminasi bamboo yang dihasilkan masih memiliki sifat lentur. Jenis bamboo yang digunakan tidak berpengaruh terhadap kekuatan rekat lem yang digunakan untuk proses laminasi bamboo. Daya Tahan terhadap panas dan air untuk Jenis lem yang digunakan seperti Resin lycal, lem polyurethane dan lem PVAC Poly Vinly Acetate tidak tahan terhadap suhu panas dan uap air. Proses eksperimen selanjutnya yaitu melakukan proses bending tekuk Proses bending dilakukan dengan memanfaatkan uap air yang dihasilkan dari katel presto. Bilah bamboo yang akan di bending terlebih dahulu dimasukkan kedalam tabung silinder sebagai tempat untuk melakukan Proses penguapan, bilah bamboo yang akan dibending terlebih harus dilakukan penguapan untuk memaksimalkan sifat lentur dari bamboo kemudian dilanjutkan dengan proses tekuk yang dilakukan bersamaan dengan proses laminasi. Waktu penguapan yang dilakukan untuk bilah bamboo yang akan di tekuk yaitu 60 menit. Untuk membentuk dan menekuk bilah bamboo yang telah melalui proses penguapan bersamaan dengan proses laminasi, terlebih dahulu harus dibuat mal sebagai dudukan untuk proses pres. Gambar Batang bamboo hitam dan andong sebelum diolah dan proses pembentukan batang bamboo menjadi pilah-pilah bamboo Gambar Tabung silinder untuk melakukan proses steam bilah bamboo sebelum di bending. Jurnal Universitas Pembangunan Jaya 1 Volume 1 Maret 2014Gambar Peroses memasukkan bilah bamboo ke dalam tabung silinder sebelum proses penguapan dilakukan. Gambar Klem dan mal untuk base tekukan dan pres bilah bambu. Gambar Proses laminasi dan pres bamboo dengan menggunakan jenis lem Polyurethane Gambar Proses laminasi dan pres bamboo dengan menggunakan jenis lem Resin Lycal Gambar Aplikasi hasil bending bamboo untuk produk furniture Meja . Jurnal Universitas Pembangunan Jaya 1 Volume 1 Maret 2014Gambar Aplikasi hasil bending bamboo untuk komponen kaki meja bambu. APLIKASI HASIL BENDING DAN LAMINASI BAMBU UNTUK DESAIN FURNITURE Aplikasi hasil bending dan laminasi bamboo untuk desain produk furniture yaitu dapat digunakan untuk desain sebuah rangka kursi, hasil laminasi bamboo berbentuk balok dapat digunakan untuk membentuk struktur rangka dan hasil bending laminasi bamboo untuk bagian sudut rangka yang berbentuk lengkungan. 4. KESIMPULAN Penelitian yang telah dilakukan ini masih dalam tahap awal dan perlu untuk di lakukan penelitian lanjutan, terutama untuk menemukan jenis lem/ perekat yang sesuai untuk proses laminasi dan yang tahan terhadap panas dan uap air. Agar dapat diaplikasikan secara langsung oleh UKM furniture bamboo, proses kerja dan teknik pengerjaan laminasi dan bending yang dilakukan diarahkan untuk dilakukan secara manual dan dengan alat bantu yang mudah untuk didapat atau dibuat. Proses bending dan laminasi dilakukan pada saat bersamaan dengan cara dipres pada mal yang telah di buat sebelumnya. Proses dengan menggunakan uap air dilakukan untuk memaksimumkan sifat kelenturan bilah bamboo sehingga lapisan bilah bamboo dapat di tekuk bending dengan jari-jari lingkaran yang pendek 3-4 cm dengan ketebalan bilah bamboo yang di laminasi dan ditekuk 2-3 mm dan dengan tebal hasil laminasi 2 cm dengan jenis lem yang digunakan yaitu PVAC. Dari hasil penelitian ini, aplikasi yang dapat dilakukan dari hasil bending dan laminasi bamboo untuk desain produk furniture yaitu seperti untuk pembuatan struktur rangka dan untuk bagian sudut atau bentuk struktur rangka lainnya yang berbentuk lengkungan dan memiliki radius lengkungan tertentu. Waktu penelitian diharapkan dapat diperpanjang untuk memaksimalkan hasil aplikasi bending dan laminasi bamboo untuk membuat sebuah prototype produk furniture kursi yang menggunakan struktur dari material bamboo hasil bending dan laminasi. Harus dilakukan proses pengujian yang akurat untuk mengetahui kekuatan tekan beban, kekuatan lentur, kekuatan daya rekat lem dan kekuatan fisik permukaan bamboo hasil laminasi dan bending terhadap dampak perubahan kelembapan lingkungan diluar ruang dan didalam ruang serta daya tahan bilah bamboo terhadap serangan jamur. DAFTAR PUSTAKA 1. Sulastiningsih 2005. Beberapa sifat bambu lamina yang terbuat dari tiga jenis bamboo. 2. Sumiati. 206. Pengaruh Jenis Sambungan Balok Laminasi Bambu Wulung Terhadap Keruntuhan Lentur. Jurnal P&PT Vol IV No 1 2006 153-163. 3. M. Mahdavi1; P. L. Clouston, and S. R. Arwade, 2011. Development of Laminated Bamboo Lumber Review of Processing, Performance, and Economical Considerations. American Society of Civil Engineers. 4. Zhu Zhaohua and Jin Wei. 2001. Traditional chinese bamboo furniture processing techniques. 5. International network for bamboo and rattan INBAR. 6. Sutiyono. 2007. Koleksi jenis-jenis bambu Jurnal Universitas Pembangunan Jaya 1 Volume 1 Maret 2014pusat penelitian dan pengembangan hutan dan konservasi alam bogor di stasiun penelitian hutan arcamanik, bandung. Prosiding Ekspose Hasil-Hasil Penelitian, 2007 7. Achmad Supriadi and Osly Rachman. 2002. Sifat pelengkungan lima jenis kayu dengan dua macam perlakuan awal Bending Characteristics of Five Wood Species With Two Types of Pretreatment. 8. Iwan Suprijanto, Rusli, dan Dedi Kusmawan. 2009. Standardisasi bambu laminasi sebagai alternative Pengganti kayu konstruksi. Prosiding PPI Standardisasi 2009. 9. Litbang UPT BPP biomaterial LIPI. 2000. Teknologi Bambu Komposit. BIOGRAFI PENULIS Hari Nugraha, Program Studi Desain Produk Universitas Pem- bangunan Jaya Jl. Boulevard Bintaro Sektor VII Bintaro Jaya, Tangerang Selatan 15224. ... The bamboo is sorted, grouped according to thickness, and then shaved in order to perform the bamboo lamination process. This task was completed to make the subsequent procedure easier -gluing each piece of bamboo with adhesive and flattening it into a block with the required dimensions -simpler Nugraha, 2014. ...... Because bamboo laminates have the same properties as wood where it does not have a large compressive strength like concrete which generally used in construction project Nor Intang Setyo et al., 2006. The cost-effectiveness of structural components, which require far larger quantities than those of non-structural or interior products, is another argument in favor of this Nugraha, 2014. ...Santoso Sri HandoyoMaliakhi PasaribuPetung bamboo is one of the alternatives to wood that is needed due to the decreased availability of wood in the forest for construction. The objective of this research was to determine whether Petung bamboo could substitute wood in door frame. Research has been carried out to propose alternate methods of using bamboo to produce door frame that are environmentally friendly. Engineering research using experimental methods is conducted. The data collection technique was carried out using test specimens for specific gravity test, compressive strength test, and flexural strength test to obtain the strength value of the petung bamboo laminated door frame product which will later be compared with door frames made of wood on the market. Based on the findings of the research, Petung bamboo laminated door frame, which also made from petung bamboo laminated beam, had the specific gravity value of g/mm2, the compressive strength of MPa, and the optimum flexural strength of MPa. The values of specific gravity test, compressive strength test, and flexural strength test are comparable to the class II of wood strength and applicable to use as door panels based on PKKI 1961... Types of bamboo that can be used as a packaging material are as follows [7] 1 Bambusa vulgaris, there are two types of this bamboo, namely light green stems with the straight stem and other stems which grow bent or curvy; 2 Dendrocalamus asper or pring betung, widely known as the large type of bamboo which can grow 26cm in diameter and height of 25m [8]. Both types of bamboo are very common and suitable for manufacturing wicker items, paper, particle of board, and furniture. ...... Prosesnya adalah dengan membuat bilah bambu kemudian disusun dan dikempa menggunakan perekat dalam waktu tertentu Nugraha, 2014. Berdasarkan sifat mekanis yang didapatkan dengan pengujian, bambu laminasi layak secara fisik untuk diaplikasikan pada sebuah konstruksi kayu Setyo H., Satyarno, Sulistyo, & Prayitno, 2014, bahkan nilai kekuatan bambu menyerupai dengan kode mutu kelas kuat kayu E26, dan termasuk ke dalam kelas kuat kayu I, yang setara dengan kelas kuat kayu jati BPTPT Denpasar, 2017. ...Bambu merupakan tanaman rakyat dengan pertumbuhan yang cepat, dimana bambu dengan kualitas baik dapat diperoleh antara umur 3,5 sampai dengan 5 tahun. Pemanfaatan bambu pada sentra kerajinan di desa Kemutug, Kecamatan Baturraden hanya memanfaatkan bahan baku bambu sebagai mebelair seperti kursi, meja, balai bengong. Material waste yang dihasilkan dari produk mebelair ini sangat tinggi dan belum dimanfaatkan dengan baik. Salah satu alternatif pemanfaatan material waste dari produk bambu adalah dengan dijadikan bambu laminasi untuk menambah nilai ergonomis. Metode yang digunakan adalah pendidikan masyarakat dan pelatihan, pendidikan masyarakat dilakukan dengan memaparkan dan menjelasan mengenai gambaran pengetahuan tentang pemanfaatan bambu, Pelatihan dilakukan dengan mempraktikkan proses pembuatan bambu laminasi. Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan ketertarikan sentra produksi kerajinan bambu pada bambu laminasi sehingga dapat meningkatkan diversifikasi produk untuk terciptanya ekonomi yang kreatif. Respon dan keberterimaan masyarakat terhadap teknologi bambu laminasi cukup tinggi, masyarakat menyambut baik dengan adanya perkembangan teknologi bambu AzizahAndy MasriProcessed corncob in form of bar is a relatively new and unique material. Not only that it has a unique texture, visual properties, and a standardized module, the usage of corncob as an alternative material also transform a seemingly almost worthless object into a product that offer good value. However, those offered value alone is not enough to make it automatically accepted in the market. Therefore, a proper product design is essential to achieve not only such a unique product, but also feasible to produce with a competitive pricing compared to its more conventional rivals. This research aim to proof the appropriateness of processed corncob plank as a storage stool’s main material compared to conventional natural material like laminated bamboo and wood plank. The result of this project is a storage stool that is designed to be easy to produce and is able to take the advantage of corncob uniqueness in term of surface texture. The resulted product is expected to be a profitable commodity for the industry. The reasearch was held in Craftindo Kreasi, located in Bandung, who engaged in crafting field using corncob as their main material Keyword corncob, storage stool, craft, product designAbstrakMaterial tongkol jagung merupakan material yang relatif unik dan baru. Selain tekstur dan unsur visualnya yang unik serta modul yang terstandarisasi, penggunaan tongkol jagung sebagai material produk juga mengangkat nilai dari sebuah barang yang nyaris tidak berharga menjadi sebuah produk yang memiliki nilai jual. Akan tetapi nilai-nilai tersebut tidak membuat produk bermaterial tongkol jagung otomatis diterima oleh pasar. Oleh karena itu, diperlukan sebuah desain produk yang tepat agar produk yang dihasilkan tidak hanya unik, namun juga fungsional, relevan serta dapat diproduksi secara industri sehingga dapat memiliki harga dan nilai yang dapat bersaing dengan produk yang menggunakan material konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kelayakan papan dari tongkol jagung sebagai material utama pembuatan storage stool dibandingkan dengan papan dari material bambu dan kayu. Adapun produk yang dihasilkan dalam diskusi penelitian ini adalah storage stool yang didesain untuk kemudahan produksi serta mengekspos keunikan tekstur tongkol jagung. Produk yang dihasilkan diharapkan dapat menghasilkan varian produk baru untuk bisa digunakan oleh industri sebagai komoditas yang profitable. Penelitian dilaksanakan di Craftindo Kreasi, Bandung, yang bergerak di bidang craft berbahan baku bonggol jagung. Kata kunci tongkol jagung, storage stool, craft, desain produk Kemala HayatiThe construction industry has a level of complexity and competitive in which participants with different views in talent and knowledge level of the cooperation process of construction. In the construction industry, due to differences in perception between the project participants, conflict is inevitable. If the conflict is not managed properly, they quickly turn into a dispute. Dispute resolution can be done by appointing an arbitrator of the arbitration board. Evaluation process of dispute resolution in construction projects through a risk-based arbitration is performed to improve the performance of the Indonesian National Arbitration Board. Keywords Project, construction, risk, performance, process, and arbitrationOleh Iwan SuprijantoRusliDedi KusmawanEvery year, the availability of wood as raw material has been rapidly decreases and causes the destruction of rainforest in Indonesia which lead to least productivity of wood. One of the main causes is the unbalancing between the demands of raw materials to the availability of woods in the forest. Tecnology of laminating bamboo soon to be expected as a friendly environment solution as an alternative material to replace woods as raw materials for contruction and furniture. Process of making laminating bamboo consists of raw materials preparation; tools preparation; cutting process; preserving process; laminating process; finishing process; it is necessary to formulate stardardizatin for the process of making laminating bamboo. Formulation standar for the process of making laminating bamboo covers of specifications technique; guidance of bamboo laminating preservation; guidance of bamboo laminating pelengkungan lima jenis kayu dengan dua macam perlakuan awal Bending Characteristics of Five Wood Species With Two Types of PretreatmentAchmad SupriadiOsly RachmanAchmad Supriadi and Osly Rachman. 2002. Sifat pelengkungan lima jenis kayu dengan dua macam perlakuan awal Bending Characteristics of Five Wood Species With Two Types of Pretreatment. . 11 190 304 88 17 247 5 282

tikar bambu dibuat dengan menggunakan teknik